Kamis, 08 November 2012

UTS KEPEMIMPINAN


UTS KEPEMIMPINAN

NAMA        : FARIDA WIRAWANTY
NIM             : 108554307
KELAS        : PAP 10 B 
BLOG           : Farida ~ wirawanty.blogspot.com
EMAIL            : Faridawirawanty@gmail.com
Soal

1.    Buatlah skema / kerangka berpikir anda dalam menyimpulkan kepemimpinan pendidikan dalam organisasi pendidikan
2.    Jelaskan tahapan pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin dalam organisasi pendidikan
3.    Buatlah ppt minimum 5 slide berbahasa inggris tentang kepemimpinan.


JAWAB
Instansi Pemerintah / Swasta
 
 

1.   
Orang tua
 
                                                 
KEPALA SEKOLAH
 
                                                                               
 

                                                           


TATA USAHA
 
 

                                                                 


 




Guru Mapel
 
Siswa
 
Wali Kelas
 
                                                                                                   




          Dalam Skema / Struktur di atas Kepala sekolah bertindak sebagai pemimpin yang mempunyai tanggung jawab untuk mengayomi , memberi motivasi , dan membimbing siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Selain kepada siswa Kepala sekolah juga harus menjadi pemimpin yang baik bagi semua guru yang ada disekolah , dan harus menjadi contoh yang baik bagi semua. Peran pemimpin tersebut akan mempengaruhi segala hal yang ada di organisasi pendidikan. Peran dari kepala sekolah yaitu sebagai pemimpin disekolah. Selain Kepala sekolah di dalam kelas juga ada wali kelas / guru mapel yang harus menjadi pemimpin untuk siswa yang ada dikelas. Setelah itu juga ada Ketua kelas yang nantinya akan menjadi pemimpin buat teman-teman sekelasnya. Ketua kelas mempunyai tanggung jawab sepenuhnya didalam kelas.        
2.     Tahapan Pengambilan keputusan dalam suatu organisasi pendidikan adalah :
Kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion)
Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok,daripada keputusan yang diambil secara individual.
      Pendapat ahli (expert opinion)
Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana, karenasangat sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior). Ada yang berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik; untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.
      Kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion)
Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.
Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.
      Kesepakatan (consensus).
Kesepakatan atau konsensus akan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.



Namun demikian, metodepengambilan keputusan yang dilakukan melalui kesepakatn ini, tidak lepas juga dari kekurangan-kekurangan. Yang paling menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar