UTS KEPEMIMPINAN
NAMA : FARIDA WIRAWANTY
NIM : 108554307
KELAS : PAP 10 B
BLOG : Farida
~ wirawanty.blogspot.com
EMAIL : Faridawirawanty@gmail.com
Soal
1. Buatlah skema / kerangka
berpikir anda dalam menyimpulkan kepemimpinan pendidikan dalam organisasi
pendidikan
2. Jelaskan tahapan
pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin dalam organisasi pendidikan
3. Buatlah ppt minimum 5
slide berbahasa inggris tentang kepemimpinan.
JAWAB
|
1.
|
|
|
|
|
|
Dalam Skema / Struktur di atas Kepala sekolah bertindak sebagai pemimpin
yang mempunyai tanggung jawab untuk mengayomi , memberi motivasi , dan
membimbing siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Selain kepada siswa Kepala
sekolah juga harus menjadi pemimpin yang baik bagi semua guru yang ada
disekolah , dan harus menjadi contoh yang baik bagi semua. Peran pemimpin
tersebut akan mempengaruhi segala hal yang ada di organisasi pendidikan. Peran
dari kepala sekolah yaitu sebagai pemimpin disekolah. Selain Kepala sekolah di
dalam kelas juga ada wali kelas / guru mapel yang harus menjadi pemimpin untuk
siswa yang ada dikelas. Setelah itu juga ada Ketua kelas yang nantinya akan
menjadi pemimpin buat teman-teman sekelasnya. Ketua kelas mempunyai tanggung
jawab sepenuhnya didalam kelas.
2. Tahapan Pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi pendidikan adalah :
Kewenangan tanpa diskusi (authority rule without
discussion)
Metode pengambilan keputusan ini seringkali
digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer.
Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika
organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus
dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau
pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan
rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para
anggotanya.
Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan
ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti
munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang
ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam
proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang
lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh
anggota kelompok,daripada keputusan yang diambil secara individual.
Pendapat
ahli (expert opinion)
Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh
anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya
memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan
keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang
dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya
dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap
ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana, karenasangat sulit menentukan
indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior). Ada yang
berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik;
untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak
setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam
kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.
Kewenangan setelah diskusi (authority rule
after discussion)
Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini
lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode
authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih
dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan
demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas
dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan
(quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari
proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat anggota
organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku
otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.
Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai
kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untukmempengaruhi
pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi
yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha
mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan.
Kesepakatan (consensus).
Kesepakatan atau konsensus akan terjadi kalau
semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode
pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari
seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang
diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan
tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan
dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.
Namun demikian, metodepengambilan keputusan yang
dilakukan melalui kesepakatn ini, tidak lepas juga dari kekurangan-kekurangan.
Yang paling menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan
lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan
mendesak atau darurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar