BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bumi
adalah planet ketiga dari delapan planet dalam tata surya , usianya sudah
mencapai 4,6 milyar tahun. Setiap bulan november, matahari sudah bergeser ke
belahan bumi bagian selatan. Sebenarnya bukan matahari yang bergerak, tapi karena
rutinitas tahunannya bumi untuk mengalami kemiringan. Bumi mempunyai garis khayal (Garis
yang tidak nyata), Dalam garis khayal bumi terdapat garis yaitu garis bujur
(Vertikal) dan garis lintang (Horizontal). Garis lintang Bumi dari nol derajat
menuju utara ke Belahan Bumi utara (BBU) sampai 90 derajat Lintang Utara (LU)
di Kutub Utara, dan nol derajat ke Belahan Bumi Selatan (BBS) juga sampai 90
derajat Lintang Selatan (LS) di Kutub Selatan. Karena kemiringan bumi , Maka sinar
datang secara maksimum dari matahari bisa tegak lurus di 23 ½ derajat LU atau
LS Di Utara Garis Balik Utara, Di Selatan Garis
Balik Selatan).
Setiap tanggal 21
Maret, Matahari pasti tepat di lintang nol derajat. Kemudian bergerak ke utara
dan tanggal 21 Juni matahari berada tepat di 23 ½ derajat. Setelah itu, matahari bergeser ke
selatan dan tanggal 23 September matahari tepat lagi di garis Khatulistiwa.
Selanjutnya, Matahari bergerak ke selatan dan tanggal 22 Desember matahari tepat
di Garis Balik Selatan (23 ½ derajat LS) sehingga Belahan Bumi Selatan
mengalami musim panas , Sedangkan di Belahan Bumi Utara Mengalami Musim Dingin.
Setelah Matahari
Berada Di Belahan Bumi Selatan Maka Belahan Bumi Utara Mulai Mengalami Musim Dingin dan Belahan Bumi
Selatan Sudah Mengalami Musim Panas Karena Kebanyakan Menerima Sinar Matahari.
Di Belahan Bumi Utara yang sedang mengalami musim panas tekanan udaranya adalah
minimum ( karena suhunya panas) ,dan Di Belahan Bumi Selatan (Termasuk
Indonesia) Tekanan Udaranya mencapai Maksimum karena suhunya dingin (Sedang
Mengalami Musim Dingin).
Menurut Hukum Buys
Ballot , Angin bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (Maksimum)
Ke daerah yang bertekanan rendah (Minimum) di Belahan Bumi Utara Angin berbelok
ke kanan sedangkan di Belahan Bumi Selatan Angin berbelok ke kiri , Sehingga
Angin Bertiup atau Bergerak atau Berpindah dari Benua Asia Menuju Ke Benua
Australia.Angin tersebut Merupakan Angin Muson. Angin Muson ini adalah angin yang berhembus dengan arah
berlawanan tiap setengah tahun. Angin ini terjadi di daerah yang berdekatan
dengan benua dan lautan yang luas. Sesuai dengan yang telah dijabarkan
sebelumnya pada saat musim panas di atas benua akan bertekanan rendah sedangkan
diatas lautan bertekanan tinggi. Akibatnya pada musim itu berembus Angin dari
lautan ke pedalaman benua.
2.1. Rumusan Masalah.
- Jelaskan tentang Angin
Muson dan Sebutkan Macam-Macam Angin Muson?
- Bagaimanakah proses
terjadinya angina muson dan apa akibatnya?
- Bagaimanakah Proses
Terjadinya Angin Muson Barat Dan Angin Muson Timur?
3.1 Tujuan
- Mengetahui Apa itu Angin
Muson dan macam-macamnya
- Mengetahui Seperti Apa
Proses Terjadinya Angin Muson dan Akibatnya
- Mengetahui Proses
Terjadinya Angin Muson Barat dan Angin Muson Timur.
BAB II
PEMBAHASAN.
Di Indonesia pola angin sangat berperan adalah Angin Muson, hal
ini disebakan karena Indonesia teletak diantara Benua Asia dan Australia
diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Angin ini tampaknya berasal dari sebuah kata dalam bahasa
Arab yaitu (mosem), yang berarti musim. Kata ini paling sering
digunakan untuk merujuk kepada perubahan musiman arah angin di sepanjang
pesisir Samudra Hindia, khususnya di Laut Arab, yang bertiup dari barat daya
untuk setengah tahun dan dari timur laut untuk setengah tahun lainnya.
Pelaut Yunani dalam
legenda, Hippalus secara tradisional dianggap sebagai orang pertama yang
menggunakan muson untuk mempercepat pelayaran sepanjang Samudra Hindia; nama
kuno untuk angin muson di daerah ini juga dipanggil Hippalus. Meskipun
begitu, kemungkinan besar Hippalus hanyalah orang Yunani pertama yang
memanfaatkan angin muson karena para pelaut Yaman telah melakukan perdagangan
dengan india lama sebelum masanya
Jadi, Angin Muson adalah Angin yang berhembus dengan arah yang berlawanan tiap
setengah tahun.Angin ini terjadi di daerah yang berdekatan dengan benua dan
lautan yang luas. Dalam musim panas di atas Benua bertekanan rendah dan diatas
lautan bertekanan tinggi. Akibatnya pada musim itu berhembus angin dari lautan
kepedalaman benua. Sebaliknya , pada musim dingin berembus angin dari pedalaman
benua ke lautan, Karena Angin dari lautan dan dari pedalaman benua mempunyai
kelembaban yang berbeda ,Maka arah gerakan angin musim bersesuaian dengan
timbulnya musim penghujan dan musim kemarau.
Daerah angin muson yang sangat luas adalah Asia Selatan,
Tenggara , dan Asia Timur. Pada musim panas tekanan rendah berkembang di bagian barat laut India. Tekanan
rendah di daerah ini sangat kuat , Bahkan lebih rendah dari tekanan rendah Equator sehingga terjadilah gradient tekanan
yang tidak terputus-putus sub tropical high di belahan
bumi selatan melewati equator sampai bagian barat laut india. Depresi yang
sangat sangat kuat itu mengisap udara dari sekitarnya,bahkan sampai melewati
Equator.
Menurut Wyrtki (1961) , keadaan musim di Indonesia
terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Angin Muson Barat
Muson barat atau muson musim
dingin timur laut adalah angin yang bertiup pada bulan Oktober-April di Indonesia. Angin ini
bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan, yang menyebabkan benua
Australia sedang mengalami musim panas, berakibat pada tekanan minimum dan
benua Asia lebih dingin, berakibat memiliki tekanan maksimum. Menurut hukum Buys Ballot, Angin akan
bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekenan minimum, sehingga
angin bertiup dari benua Asia menuju benua Australia, dan karena menuju Selatan
Khatulistiwa Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kiri. Pada periode
ini, Indonesia akan mengalami musim hujan akibat adanya massa uap air yang
dibawa oleh angin ini, saat melalui lautan luas di bagian utara (Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan) , Tidak hanya itu saja , curah hujan di wilayah pulau Jawa
juga dipengaruhi oleh adanya siklon tropis, atau sistem tekanan udara rendah
yang terbentuk secara umum di daerah tropis. Dampak ini bisa berupa angin
kencang, hujan deras yang berjam-jam.
2.
Angin Muson Timur
Muson timur atau muson musim
panas barat daya adalah angin yang bertiup pada bulan April-Oktober di Indonesia.Angin ini
bertiup saat matahari berada pada belahan bumi utara.Benua asia lebih banyak
menerima menerima panas dari matahari, Sehingga Benua Asia merupakan daerah
yang bertekanan minimum. Menurut Hukum
Buys Ballots, Angin bertiup dari tempat yang bertekanan maksimum
(Australia) ke tempat yang bertekanan minimum ( Asia ). Dan karena menuju utara Khatulistiwa/Equator, maka
angin akan dibelokkan ke arah kanan. Pada periode ini, Indonesia akan mengalami
musim kemarau akibat angin tersebut melalui gurun pasir di bagian utara
Australia yang kering dan hanya melalui lautan yang sempit. Angin Muson yang kita ketahui
pada musim panas massa sumber udara berasal dari tiga yaitu pertama massa udara
Samudera Hindia yang bersifat lembab, hangat, dan mengalami konvergensi setelah
mendekati ekuator. Yang kedua bersumber dari tekanan tinggi Benua Australia,
massa sumber udara ini memiliki sifat lembab dan tidak stabil. Yang ketiga
bersumber dari Samudera Pasifik, massa udaranya bersifat lembab, hangat dan
lebih stabil namun ketika melewati samudera massa udaranya menjadi tidak stabil.
Asia pada bagian timur dan bagian selatan mempunyai sirkulasi Monsun yang sangat
besar. Sedangkan Asia pada bagian timur dan tenggara mempunyai sirkulasi yang
sangat berkembang. Indonesia sendiri terkena efek Monsun dari Asia Timur dan
Tenggara karena disebabkan oleh besarnya Benua Asia dan efek dari daratan
tinggi Tibet terhadap aliran udara (Prawirowardoyo,1996).
Trewartha (1995) dalam pendapatnya mengatakan massa daratan yang sangat
luas di benua Asia menjadikan perbedaan yang timbul dari selisih pemanasan dan
pendinginan antara daratan dan lautan lebih hebat. Lebih jauh, Asia yang
membentang dari timur hingga barat pada kisaran lebar dari garis bujur di
hemisfer Utara, sedangkan di hemisfer Selatan terutama adalah samudera di
Selatan Ekuator. Akibatnya bagian terbesar dari perbedaan pemanasan yang
menyebabakan sirkulasi Monsun, Meliputi juga perbedaan utara-selatan, jadi
memperkuat pergeseran normal menurut garis lintang dari sistem-sistem angin
utama. Adanya deretan pegunungan yang sangat tinggi di Asia yang terentang arah
timur hingga barat yaitu arah Timur Laut Kaspia ke Cina, sirkulasi meridional
udara sangat terhambat. Hal ini membuat perbedaan musiman dalam temperatur dan
tekanan yang lebih dramatis lagi. Di antara kedua musim, yaitu
musim penghujan dan kemarau terdapat musim lain yang disebut Musim Pancaroba
(Peralihan). Peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau disebut musim
kemareng, sedangkan peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan disebut
musim labuh. Adapun ciri-ciri musim pancaroba (peralihan), yaitu antara lain
udara terasa panas, arah angin tidak teratur, sering terjadi hujan secara
tiba-tiba dalam waktu yang singkat dan lebat.
3.
Musim Peralihan ( Maret-Mei dan September – November)
Periode Maret – Mei dikenal seagai musim
Peralihan I atau Muson pancaroba awal tahun, sedangkan periode Septemer –
November disebut musim peralihan II atau musim pancaroba akhir tahun. Pada
musim-musim Peralihan, matahari bergerak melintasi khatulistiwa, sehingga angin
menjadi lemah dan arahnya tidak menentu. Adapun ciri-ciri musim pancaroba
(peralihan), yaitu antara lain udara terasa panas, arah angin tidak teratur,
sering terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat dan lebat.
Pada dasarnya Angin tersebut terjadi
karena adanya suatu proses, Angin muson adalah angin yang terjadi karena daratan menghangat dan menyejuk lebih
cepat daripada air. Hal ini menyebabkan suhu di darat lebih panas daripada di
laut pada musim panas. Udara panas di darat biasanya berkembang naik,
menciptakan daerah bertekanan rendah. Hal ini Menciptakan sebuah angin
yang sangat konstan yang bertiup ke arah daratan. Curah hujan yang terkait
disebabkan oleh udara laut lembab yang dialihkan kearah pegunungan, yang
kemudian menyebabkan pendinginan kemudian menjadi pengembunan.
Pada
musim dingin, udara di darat menjadi lebih sejuk dengan cepat, tetapi udara
panas di laut bertahan lebih lama. Udara panas di atas laut berkembang naik,
menciptakan daerah bertekanan rendah dan angin sepoi-sepoi dari darat ke laut.
Karena perbedaan suhu antara laut dan daratan lebih kecil dibandingkan saat
musim panas, angin muson
musim dingin tidak begitu konstan.
Muson mirip dengan Angin laut namun ukurannya lebih besar , lebih kuat dan
lebih konstan.
BAB III
PENUTUP
2.1.
KESIMPULAN
Sebab terjadinya
Muson sama seperti terjadinya Angin laut dan darat perbedaannya hanya terletak
pada skala dan intervalnya. Pada Muson Skalanya lebih besar dan intervalnya
lebih lama ,Yaitu Musiman. Sedangkan Angin darat dan laut mempunyai skala lebih
kecil dan intervalnya harian.
Curah hujan di
Indonesia dipengaruhi oleh Muson yang digerakkan oleh adanya sel tekanan tinggi
dan sel tekanan rendah di Benua Asia dan Australia secara bergantian. Dalam
bulan Desember-Januari-Februari di Belahan Bumi Utara terjadi Musim dingin
akibatnya ada sel tekanan tinggi di Benua Asia , Sedangkan di Belahan Bumi
Selatan pada waktu yang sama mengalami musim Panas, Akibatnya terjadi Sel
tekanan rendah di Benua Australia.Karena ada perbedaan di kedua Benua tersebut
maka pada periode Desember-Januari-Februari bertiup Angin dari tekanan tinggi
di Asia ke Tekanan Rendah di Benua Australia , Angin ini disebut Angin Muson
Barat atau Monsun Barat Laut. Dalam bulan Juni-Juli-Agustus, Terjadi sebaliknya
, Terdapat sel tekanan rendah di Asia dan Sel tekanan tinggi di Benua Australia
yang disebut Angin Muson Timur atau Munson Timur.
Monsun barat/
Muson barat biasanya lebih lembab daripada Muson timur .Perbedaan Curah Hujan
di dalam kedua Muson tersebut disebabkan oleh dua faktor.
Pertama udara turun di atas Australia pada waktu terjadi Muson timur , Sebaliknya Udara naik di atas Australia pada waktu Muson barat. Kedua , Pada Muson Timur arus udara bergerak di atas laut yang jaraknya pendek , sedangkan pada muson barat arus udara bergerak diatas laut dengan jarak yang cukup jauh sehingga dalam muson barat arus udara lebih banyak mengandung uap air.
Pertama udara turun di atas Australia pada waktu terjadi Muson timur , Sebaliknya Udara naik di atas Australia pada waktu Muson barat. Kedua , Pada Muson Timur arus udara bergerak di atas laut yang jaraknya pendek , sedangkan pada muson barat arus udara bergerak diatas laut dengan jarak yang cukup jauh sehingga dalam muson barat arus udara lebih banyak mengandung uap air.
2.2. SARAN
Sebaiknya bagi
pembaca harus berhati-hati dan berwaspada apabila sudah datang munson barat
karena pada saat itu akan terjadi hujan yang sangat lebat/deras selama
berjam-jam sedangkan Pada Munson Timur harus juga berwaspada karena dengan
Adanya musim kemarau juga bisa memicu kebakaran hutan,dll.
Penulisan Makalah
ini jauh dari kesempurnaan , Jadi sebaiknya bagi pembaca harap memaklumi
kekurangan yang terdapat dalam semua pembahasan dari awal sampai akhir atau
penulis membutuhkan masukan / kritik tentang makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca Umumnya.
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Allah SWT , Berkat Rahmat dan KaruniaNya Kami
dapat menyelesaikan Makalah ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) yang berjudul ”ANGIN
MUSON” dengan tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami
menyadari bahwa penyusunan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan , meskipun
sudah di usahakan dengan segenap daya dan kemampuan. Oleh karena itu , segala
bentuk masukan dan kritik demi perbaikan di masa mendatang akan kami terima
dengan senang hati. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca umumnya.
Surabaya , 10 Maret 2012
Penullis
MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)
”ANGIN MUSON”
Oleh:
Sa’idatuddunya Imroatus.Y.S (108554293)
Revi Resita (108554306)
Farida Wirawanty (108554307)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI
PENDIDIKAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN
2012